INOVASI TALAS  

Posted by: Unknown


Talas, apasih yang kalian tahu tentang talas? Yah talas itu merupakan tumbuhan penghasil umbi, populer ditanam terutama di wilayah Indonesia bagian barat. Talas mirip dengan taro namun menghasilkan umbi yang lebih besar. Nama latin dari talas yaitu Colocasia esculenta.


Daun talas berbentuk perisai yang besar. Dulu, sewaktu kecil saya pernah memakai daun talas ini untuk digunakan sebagai pelindung kepala bila hujan. Permukaan daunnya ditumbuhi rambut-rambut halus yang menjadikannya kedap air karena air akan mengalir langsung meninggalkan permukaan daun.
Umbi talas dapat diolah dengan dikukus, direbus, atau digoreng setelah dipotong-potong kecil atau biasa kita kenal dengan keripik talas atau stick talas. Nah daun talaspun dapat dipakai sebagai pembungkus. Daun talas juga dapat dimakan dan dijadikan pembungkus makanan yang dikenal sebagai buntil.
Semakin maju dan berkembangnya zaman, masyarakat semakin pintar dan kreatif dalam melakukan sesuatu. Sehingga banyak ide-ide dan inovasi baru muncul. Dan inovasi tersebut dipergunakan masyarakat untuk mengolah suatu hal yang lama menjadi suatu hal yang lebih baru dan menarik. Talas memiliki banyak manfaat, namun masyarakat enggan untuk memperhatikan. Karena hal tersebut banyak masyarakat prihatin, manfaat talas yang begitu besar tidak dihiraukan oleh masyarakat. Sehingga masyarakat memutar otak, bagaimana cara memunculkan inovasi, agar masyarakat sadar betapa besar manfaat talas. Inovasi tersebut juga dipergunakan masyarakat untuk mengolah kembali aneka olahan dari talas. Contoh-contoh hasil olahan dari talas adalah sebagai berikut:

1.      Es Krim Talas

Kreasi usaha kecil menengah memang tidak ada dan tidak akan pernah ada matinya. Usaha dengan memanfaatkan bahan yang tersedia cukup banyak lah yang kemudian akan menjadi usaha yang dapat menghidupi diri sendiri dan keluarga. Salah satu usaha kecil menengah dan sangat inovatif adalah usaha es krim talas.


Talas adalah salah satu bahan pokok yang dapat kita dapatkan dengan mudah. Mencari produsen atau membudidayakannya sendiri tidak akan membutuhkan modal yang besar. Selain itu inovasi talas menjadi ide usaha masih terbilang sangat jarang. Dengan memanfaatkan image talas yang dianggap tidak memiliki manfaat yang banyak dapat menjadikan bisnis es talas ini sangat menarik minat konsumen untuk mencobanya.
Usaha es krim talas ini telah booming sejak beberapa tahun yang lalu, namun cita rasa es krim talas masih tetap mendapat minat dari para konsumen. Sensasi dingin dan manisnya rasa es krim yang ditawarkan, menjadikan pelanggan dari berbagai kalangan masih terus berdatangan. Saat ini pun tercatat mulai banyak pebisnis yang melakukan inovasi demi bersaing di pasaran. Persaingan yang sehat ini menuntut kita untuk terus berusaha menyajikan produk terbaik.
Tingginya kandungan protein, karbohidrat, lemak, kalsium, dan vitamin pada umbi talas menjadi manfaat yang dapat kita jadikan branding sendiri. Tidak heran jika produk es krim talas ini disukai mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa sebagai pilihan menu dessert yang bercitarasa lezat dan bertekstur lembut.
Untuk konsumen sendiri terbilang masih cukup mudah karena posisi negara kita yang berada di daerah tropis menjadikan suhu yang cukup panas. Es krim talas tentu dapat menjadi pesaing baru bagi es krim atau minuman dingin lainnya yang telah lebih dahulu familiar di kalangan masyarakat. Dengan bahan yang tidak begitu mahal untuk di dapatkan, tertarik kah anda untuk mencoba usaha ini?
Tertarik ingin memakannya? Atau membuatnya? Saya punya resepnya untuk membuat es krim talas yang enak dan nikmat ini. Silahkan dilihat :)
Alat dan bahan es krim talas:
1.      250 g talas kukus, haluskan
2.      250 ml santan dari 1/2 butir kelapa
3.      100 g gula pasir
4.      25 g tepung maizena
5.      1/2 sendok teh garam
6.      3 lembar gelatin rendam, peras, tim sampai larut
7.      150 g krim bubuk
8.      300 ml air es
9.      1/4 sendok teh esens pasta
10.  5 tetes pewarna merah muda
Cara membuat es krim talas:
1.      Kocok krim bubuk, air es, esens pasta, dan pewarna merah muda sampai setengah mengembang.
2.      Selanjutnya dinginkan adonan yang telah di kocok sebelumnya dalam lemari es.
3.      Blender talas dan santan sampai lembut.
4.      Masukkan gula pasir, tepung maizena, dan garam ke dalam adonan talas.
5.      Masak adonan talas sambil diaduk sampai mendidih dan kental.
6.      Tambahkan larutan gelatin dan aduk rata. 
7.      Selagi hangat masukkan sedikit demi sedikit ke kocokan krim sambil dikocok perlahan.
8.      Terakhir bekukan dalam freezer.

Kita bisa melakukan inovasi se-kreatif mungkin untuk mendapatkan produk yang dapat bersaing di pasaran. Tekuni usaha anda untuk menghasilkan hasil yang maksimal.

2.      Kue Mangkok Talas Ungu

Kue mangkok talas hmm kelihatannya enak bukan? Memang sangat enak sekali. Ini inovasi dari talas menjadi salah satu makanan atau cemilan. Kue mangkok talas ini dapat dinikmati dengan secangkir teh hangat di pagi hari atau sore hari, bisa juga dimakan saat-saat sedang santai atau acara keluarga seperti arisan.

Lalu bagaimana membuatnya? Nah saya menemukan resep kue mangkok talas, silahkan lihat :)

Bahan A:
·         20gr tepung terigu protein rendah
·         35ml air
·         1sdt ragi instan

         Bahan B:
·         100gr gula pasir
·         150gr talas kukus, haluskan
·         1btr telur
·         130gr tepung terigu protein rendah
·         85ml santan cair hangat (dari santan instan)
·         ½sdt garam
·         2 tetes pewarna ungu½sdt pasta talas

Cara Membuat:
a. Bahan A: aduk rata tepung terigu, air dan ragi. Diamkan 30 menit.
b. Bahan B: campur gula dan talas, uleni sampai gula hancur.
c. Tambahkan telur dan bahan A. Uleni rata, masukan tepung terigu dan santan hangat bergantian serta garam. Uleni rata.
d. Tuang sisa santan hangat dan kocok mixer speed rendah dengan menggunakan spiral selama 15 menit.
e. Tambah pewarna ungu dan pasta talas. Diamkan 45 menit.
f. Panaskan cetakan muffin (aku pakai kertas cupcake) yang telah dioles minyak tipis2 dan dipanaskan dalam kukusan selama 10 menit.
g. Tuang adonan setinggi cetakan.
h. Kukus 20 menit dengan api besar sampai matang.
i. Sajikan

Mudah bukan? Selamat mencoba yaaaaaaaah :)

3.      Lapis Talas Bogor

Banyak kota di Indonesia yang menjadi tujuan bagi orang-orang berburu kuliner serta bertamasya, diantaranya adalah Bogor. Berjarak sejauh 50 KM dari Jakarta, kota ini menjadi tujuan akhir pekan bagi para keluarga serta pemburu kuliner, sebut saja oleh-oleh khasnya yang terbuat dari inovasi roti seperti roti unyil, dan baru-baru ini macaroni panggang serta berbagai bolu, namun penganan yang sebenarnya sangat sering ditemui di Bogor dari dulu adalah Talas, umbi ini menjadi ikon kuat kota Bogor.
Nah tahukah kalian mengenai Lapis Talas Bogor yang sedang booming ini? Rizka Wahyu Romadhona menangkap talas sebagai ikon Bogor yang potensial untuk dikembangkan. Menggabungkan dengan pengangan khas Surabaya berupa Lapis Surabaya, mba Rizka pun membuat kue lapis dengan bahan dasar talas sebagai pengganti terigu. Bermodal resep dari Ibunya yang tinggal di Surabaya, mixer milik mertua dan uang sebesar Rp 500.000, ia mulai membuat lapis talas.
Untuk mendongkrak penjualan, mba Rizka ini awalnya menawarkan kerjasama langsung ke beberapa hotel di Bogor namun usaha tersebut tidak menghasilkan apapun. Mba Rizka yang mengenal jaringan pengusaha hotel dan resto karena aktif mengikuti pameran yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, mba Rizka melobi pimpinan perhimpunan pengusaha hotel dan restoran di Bogor. Akhirnya ada hotel yang memberinya kesempatan untuk membuka booth jika ada rombongan yang ingin membeli oleh-oleh.
Ternyata Lapis Sangkuriang dengan inovasi dari bahan talas tersebut banyak disukai oleh rombongan pelancong. 6 bulan dari bulan Juni 2011, mba Rizka membuka gerai pertamanya di Jalan Baru Bogor yaitu pada Desember 2011. Dilansir dari Kompas.com, Lapis Sangkuriang banyak diburu karena memiliki rasa yang enak, tekstur lembut dan harga yang terjangkau.
Usaha Lapis Sangkuriang rupanya berkembang dengan cepat, Rizka sempat kewalahan untuk mengelola saat karyawannya masih berjumlah 60 orang, meskipun mengenyam pendidikan magister bisnis namun ia mengakui bahwa sulit untuk mempraktikkan ilmunya di lapangan. Ia kemudian memakai jasa konsultan bisnis atas saran dari temannya, kini karyawannya sudah berjumlah 114 orang dan memiliki 3 gerai lainnya di Jalan Pajajaran Bogor, Jalan Sholeh Iskandar Bogor dan Jalan raya Puncak Ciawi.
Yang ingin membeli kue lapis ini dibatasi hanya 2 kotak saja perorangnya agar semua pelanggan yang datang kebagian. Namun kadang ini juga dikeluhkan para pelanggan, karena sudah mengantri lama-lama tetapi kue Lapis Talas Bogor ini sudah habis. Saat ke Bogor kalian kehabisan untuk membelinya? Ga usah khawatir, kalian bisa mencobanya di rumah. Ini ada resep untuk membuat kue Lapis Talas Bogor yang enak ini. Silahkan dilihat :)
Bahan:
·         4 butir telur
·         100 gr tepung talas
·         100 gr tepung terigu
·         150 gr gula pasir
·         175 gr margarin, lelehkan
·         50 gr susu bubuk
·         1 ½ sendok teh baking powder
·         ½ sendok teh sari pati talas
·         100 gr krim butter siap pakai
·         100 gr keju parut
Cara membuat:
a. Campur tepung terigu, sari pati talas, susu bubuk, dan baking powder, kemudian ayak dengan menggunakan saringan, sisihkan.
b. Kocok telur dan gula pasir selama 15 menit hingga putih dan mengembang. Masukkan campuran tepung sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata. Tuang margarin, aduk rata.
c.  Tuang adonan hingga setinggi ¼ loyang, ke dalam loyang berukuran 25 cm X 10 cm yang telah diberi alas kertas roti dan diolesi margarin. Kukus selama 15 menit hingga matang, angkat.
d.  Tuang sisa adonan yang telah ditambahkan sari pati talas ke dalam loyang berisi lapisan pertama. Kukus kembali selama 30 menit hingga matang, angkat, dinginkan.
e.   Oles permukaan kue dengan krim butter hingga rata. Taburi dengan parutan keju. Lapis Bogor siap disajikan.

Mudah bukan? Selamat mencoba :)

Kegiatan UKM Kota Bogor  

Posted by: Unknown

Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia bekerjasama dengan Inkubator Bisnis IPB (Incubie) melaksanakan program pembinaan dan pendampingan UKM di wilayah Jawa Barat. Program pendampingan UKM tenant meliputi bimbingan teknis (pelatihan), pendampingan usaha (teknis produksi/pengolahan, manajemen usaha, desain kemasan, dll),  studi banding, penyusunan business plan, fasilitasi ke sumber permodalan, temu bisnis, dan pameran produk.
Para pengusaha yang menjalani proses inkubasi selama 2 sampai 3 tahun ini diharapkan mampu berkembang menjadi pengusaha kelas menengah yang mandiri, berkembang dan berdayasaing.

Untuk meningkatkan omzet penjualan produk UKM binaan, Kementerian Koperasi dan UKM juga memfasilitasi outlet untuk pemasaran bersama produk mereka.  Lokasi outlet  cukup strategis yakni di Jl. Sukasari I No. 12A Bogor.

Grand opening outlet pemasaran dilakukan pada hari Kamis (4 Juli 2013) yang dihadiri oleh, Kepala LPPM IPB, HIPMI, IWAPI,Perbankan dan seluruh anggota KIBI ( koperasi  Incubator Bisnis Indonesia).

Prof. Memen Surahman mengemukakan bahwa outlet ini nantinya akan dikelola oleh Koperasi Inkubator Bisnis Indonesia (KIBI) yang anggotanya tidak lain adalah para UKM  tenant itu sendiri. “Itulah sebabnya mengapa outlet ini diberi nama KIBI MART”, papar Memen.  Kedepan, outlet KIBI MART dapat dikembangkan di lokasi strategis lainnya  sehingga dapat membantu pemasaran produk UKM tenant yang umumnya milik para alumni IPB.

Saat ini  Inkubator Bisnis IPB membina sebanyak 45 UKM di wilayah Jawa Barat baik tenant inwall maupun outwall.  Bidang usaha para tenant tersebut meliputi pengolahan  pangan (62 %), agribisnis (22 %), dan industri kreatif (16 %). Upaya untuk mendongkrak omzet para UKM tenant juga dilakukan dengan sistem pemasaran secara online melalui e-market.
Bagi calon konsumen yang tidak sempat berkunjung ke outlet di Jl. Sukasari Bogor dapat melakukan pemesanan produk UKM tenant tersebut secara online dengan mengunjungi  emarket di http://emarket.incubie.ipb.ac.id. Atau bisa melakukan pemesanan melalui Delivery Service produk KIBI di telp 0251-8661446.

Beberapa produk yang dapat dijumpai di outlet tersebut antara lain gula semut organik “healthy sweet”, sari kulit manggis dan daun sirsak, madu dan propolis, instant  simplisia, coklat praline, yoghurt, bandeng crispy, olahan daging kelinci, brownis singkong, aneka snack, minuman pala, ikan balita, es cendol , bandrek dan bajigur,  serta aneka produk kreatif seperti tas, dompet, aksesoris, souvenir, box/kemasan daur ulang dan lain-lain. (dian/gus)


Lapis Talas Bogor  

Posted by: Unknown


Tumbuh pesat dalam waktu singkat dan punya potensi besar untuk terus berkembang. Itulah yang menonjol dari bisnis Lapis Bogor Sangkuriang yang dibangun oleh Rizka Wahyu Romadhona (29), yang mengantarnya menjadi Pemenang I Lomba Wanita Wirausaha Mandiri Femina 2013. Di balik kelezatan kue lapis yang kini sedang laris manis itu, ada kerja keras, visi, dan kerapian manajemen yang dibangun sehingga mampu membawa bisnis ke tingkat yang lebih tinggi. 


Naluri Bisnis Manajer Telco 
Siang itu, outlet Lapis Bogor Sangkuriang di Jalan Pajajaran Bogor, terlihat penuh sesak oleh pengunjung. Yang mengherankan, meski dikatakan stok habis dan baru akan ada lagi pada pukul 14.00, pengunjung tak beranjak dari toko. Meski untuk itu harus menunggu hingga sejam. “Memang  tiap hari ramai begini,” ujar Rizka, pemilik usaha lapis Bogor. 



Apa yang unik dari kue lapis Bogor ini hingga diburu sedemikian rupa? Kue lapis berwarna kuning dan ungu bertabur keju ini memang lezat dan lembut. Uniknya lagi, dibuat menggunakan tepung talas sebagai bahan utamanya. 



Seperti kita ketahui, talas merupakan bahan pangan yang banyak dijumpai di Kota Bogor. Rizka juga mengemas bisnisnya sebagai oleh-oleh khas Bogor, dengan kemasan boks yang didesain khusus dan premium. Dalam kemasannya dicantumkan lokasi pariwisata di Bogor, untuk lapis Bogor edisi Green Tea, bahkan menyertakan peta Bogor di dalamnya. 



Siapa sangka, wanita yang terjun di bisnis kuliner ini adalah lulusan Teknik Elektro, Institut Teknologi  Sepuluh November (ITS), Surabaya. Lulus kuliah, Rizka sempat berkarier di industri telekomunikasi di bidang electrical engineering. Jabatan terakhirnya sebagai project manager. “Sejak dulu saya sudah sering jualan. Apa saja yang bisa dijual, seperti baju. Lalu, sewaktu masih kerjakantoran, saya jualan bakso,” kenang wanita kelahiran Surabaya, 15 Juni 1984, ini. 



Dari pesanan demi pesanan yang dilakoninya sembari kerja 9 to 5, Rizka yang merintis bisnis bersama suaminya, Anggara Kasih Nugroho Jati (29), sesama almamater ITS,  pun mulai berhitung. “Kalau dijalani free time saja sudah bisa punya penghasilan lumayan, apalagi kalau diseriusin,” begitu pikirnya. Ia pun mantap resign untuk menjalani bisnis bakso. 



Selain membuka booth dengan ukuran 2x3 meter di pusat perbelanjaan, Rizka juga menjadi supplier bakso untuk gerai-gerai bakso. Namun sayang, setelah sekitar 3 tahun berjalan, omzet bisnisnya terus menurun setelah mitranya satu per satu menutup gerai. Rizka pun terpaksa menutup bisnisnya. 



Ia juga harus menanggung kerugian sampai harus menjual mobil, motor operasional, dan menunggak pembayaran angsuran rumah hingga empat bulan.
Dalam kondisi kepepet, Rizka dan suaminya memutar otak untuk merintis bisnis baru. Akhirnya terpikirlah untuk melirik bisnis oleh-oleh. Di mata Rizka, Bogor adalah kota wisata yang potensial. Bisa dipastikan, tiap akhir pekan jalanan di Puncak selalu dipadati kemacetan. Ini adalah salah satu peluang besar untuk digarap. 



“Karena saya dari Surabaya, saya sangat terkesan dengan lapis Surabaya. Lalu terpikirlah untuk membuat lapis Bogor,” ujar Rizka, yang mengaku sebetulnya tak pandai memasak. Sejak itu, Rizka pun menimba resep kue lapis dari ibunya, dan belajar keras untuk mempraktikkannya.
  
Ide membuat lapis sudah didapat. Selanjutnya, Rizka mengkreasikan lapisnya dengan mencari bahan baku lokal yang bisa diangkat. “Banyak sekali bahan pangan khas Bogor, ada peyeum, talas, juga ubi cilembu. Kami mencoba mengangkat talas,” tutur Rizka, yang memulai bisnisnya dengan modal Rp500.000 dan mixer mertua. 



Efisiensi dan Inovasi
Mengenalkan sebuah produk kuliner baru ke masyarakat adalah sebuah pe-ertersendiri. Konsumen pertama Rizka adalah tetangga, teman-teman terdekat, serta kelompok pengajian. Selain pesanan dari teman, Rizka juga gigih memasarkan lapisnya ke instansi pemerintah. 



Rizka memahami, sebagai pebisnis pemula, sangat penting untuk merintis jejaring. Ia pun sering mengikuti pameran-pameran yang diadakan oleh instansi pemerintah. Dari relasi itu, ia bisa masuk ke jejaring Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Rizka pun mendapat izin untuk membuka booth di hotel atau restoran kawasan Puncak yang sedang mengadakan diklat ataumeeting



Rizka  juga mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Disperindag (Dinas Perindustrian dan Perdagangan) untuk memperbaiki desain kemasan. Sampai kemudian, Rizka bisa membuka gerai sendiri, pada Desember 2011, di Jl. Sholeh Iskandar, Bogor. Kini, Lapis Bogor Sangkuriang punya dua outlet lain, yakni di Jl. Pajajaran, dan Rumah Makan Raffles di kawasan Puncak, Bogor. 



Ketika buka pertama kali, nama lapis Bogor masih awam bagi konsumen. Awalnya mereka hanya mengenal lapis legit atau lapis Surabaya. "Kami mengenalkan lapis Bogor dari talas kepada publik,” ujar Rizka, yang merasa senang sebab lama-kelamaan warga Bogor punya rasa memiliki terhadap produknya.
Pada saat bisnisnya makin menanjak, tantangan Rizka berikutnya adalah pengelolaan SDM. Tak sedikit karyawan yang direkrutnya merupakan anak-anak putus sekolah. Menurut Rizka, persentase anak jalanan, lulusan SD dan SMP yang menjadi karyawannya mencapai 77%. Sisanya adalah lulusan SMK dan ibu rumah tangga. “Kami ingin memberdayakan masyarakat sekitar yang memiliki potensi, namun tidak dapat berkarya di perusahaan formal karena   faktor pendidikan,” ujar Rizka.  



Sulitnya mengatur pekerja ini membuat Rizka sempat kelimpungan dan nyaris menutup bisnisnya. Atas saran teman, ia pun memutuskan untuk menggunakan jasa konsultan guna membenahi manajemen. Hasilnya, ternyata tak hanya membantu dalam hal manajemen SDM, tetapi juga berhasil mengelola kelangsungan produksi.  



Ungkapan bahwa guru terbesar adalah pengalaman, dialami sendiri oleh Rizka. “Kami mulai membenahi organisasi dengan membuat SOP (standard operating procedures), matriks kompetensi karyawan, dan KPI (key performance indicator) untuk karyawan. Semua kami lakukan dari pengalaman bisnis bakso,” ujar Rizka, yang tengah menyusun tesis untuk S-2 Manajemen Bisnis Institut Pertanian Bogor (IPB).  



Pengalamannya sebagai karyawan yang pernah berada di posisi manajer, mengajarkan bagaimana mengatur orang. Selain pembenahan manajemen dan membangun budaya kerja yang kondusif bagi 114 karyawannya, Rizka juga menerapkan efisiensi di semua bagian. 



“Segala sesuatu ada catatannya. Misalnya,  tiap kelebihan keju 1 gram, dikali harga kejunya sudah berapa. Kalau kami tidak punya catatan seperti itu, tidak akan bisa terdeteksi,” tutur Rizka, yang memegang prinsip ‘Believe is good but check is better’ dalam mengawasi kinerja karyawannya.
  
Keahliannya di bidang electrical engineering  tidak sia-sia. Ia bisa merancang sendiri pelistrikan dan pengaturan daya untuk pabrik barunya. Begitu juga dengan keahliannya membuat program komputer, Rizka bisa merancang sendirisoftware khusus untuk customer service.  



Pelajaran lain yang diterapkannya, Rizka berusaha tak menggunakan modal pinjaman untuk membesarkan usaha. “Dulu, kami diajari mencari modal menggunakan kartu kredit. Tapi, akibatnya malah terbelit sendiri. Tiap hari dikejar debt collector. Sekarang, semua ekspansi usaha murni menggunakan uang dari hasil keuntungan,” ujar Rizka, yang sekarang enggan menggunakan modal pinjaman, kecuali lewat KPR untuk outlet atau pabrik.
  
Dari skala rumahan, sekarang produksinya sudah mencapai 4.300 kotak per hari, dengan harga per kotak antara Rp25.000 - Rp30.000. Dari modal Rp500.000, sekarang omzetnya mencapai miliaran rupiah per bulan. Itu pun belum memenuhi permintaan pasar yang amat tinggi. Itulah sebabnya, ia masih membatasi pembelian, maksimal 5 kotak per orang, bahkan hanya 2 kotak di akhir pekan. “Pagi buka langsung habis, baru ada lagi pukul 14.00. Masih ada jeda waktu konsumen tidak bisa kebagian,” kata Rizka, menyayangkan.  



Sudah menjadi hukum alam, bisnis yang sukses akan selalu diikuti olehcompetitor. Kini sudah ada 8 kompetitor follower lapis Bogor. “Dari pelayanan dan kualitas produk, saya berani bersaing," tutur Rizka, yang produknya sudah mengantongi sertifikat halal dan P-IRT (Produksi Pangan Industri Rumahan).

Bekerja sama dengan IPB, ia juga mengembangkan produknya agar lebih sehat, tanpa bahan pengawet dan terjaga kehigienisannya. Rizka pun menargetkan kapasitas produksi hingga 12.000 boks per hari di tahun ini.


Sumber:

MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN  

Posted by: Unknown

1.      Definisi Mengendalikan (Controlling)
Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan.

Robert J. Mocker (dalam Handoko, 1995) mengemukakan definisi pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang system informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

2.      Langkah-langkah dalam Control
Mockler (1984) membagi pengawasan dalam 4 langkah yaitu :
1)  Menetapkan standar dan Metode Mengukur Prestasi Kerja Standar yang dimaksud adalah criteria yang sederhana untuk prestasi kerja, yakni titik-titik yang terpilih didalam seluruh program perencanaan untuk mengukur prestasi kerja tersebut guna memberikan tanda kepada manajer tentang perkembangan yang terjadi dalam perusahaan itu tanpa perlu mengawasi setiap langkah untuk proses pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan.
2) Melakukan Pengukuran Prestasi Kerja. Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.
3) Menetapkan Apakah Prestasi Kerja Sesuai dengan Standar yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran dengan target atau standar yang telah ditetapkan. Bila prestasi sesuai dengan standar manajer akan menilai bahwa segala sesuatunya beada dalam kendali.
4)  Mengambil Tindakan Korektif Proses pengawasan tidak lengkap bila tidak diambil tindakan untuk membetulkan penyimpangan yang terjadi. Apabila prestasi kerja diukur dalam standar, maka pembetulan penyimpangan yang terjadi dapat dipercepat, karena manajer sudah mengetahui dengan tepat, terhadap bagian mana dari pelaksanaan tugas oleh individu atau kelompok kerja, tindakan koreksi itu harus dikenakan.

3.      Tipe-tipe Control
Ada 3 macam tipe control menurut Mukhyi dan Imam Hadi (1995):
a.  Pengawasan Pendahuluan (Feedword Control, Steering Controls)
Dirancang untuk mengantisipasi penyimpangan standar dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Pengawasan ini akan efektif bila manajer dapat menemukan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang perubahan yang terjadi atau perkembangan tujuan.
b.  Pengawasan Concurrent (Concurrent Control)
Yaitu pengawasan “Ya-Tidak”, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi syarat yang ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
c.  Pengawasan Umpan Balik (Feedback Control, Past-Action Controls)
Yaitu mengukur hasil suatu kegiatan yang telah dilaksanakan, guna mengukur penyimpangan yang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.

4.      Control Proses Manajemen
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal berikut :
·  Sifat Keputusan. Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja sesuai dengan strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit menjalankan pengendalian manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa saja lain dari yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi unit bisnisnya.
·  Sistematis dan Ritmis. Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang dibuat berdasarkan prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun.
·  Pertimbangan Perilaku. Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antara individu dan interaksi tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai tujuannya sendiri-sendiri. Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti tujuan pribadi anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi.
·  Alat untuk Mengimplementasikan Strategi. Sistem pengendalian manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen hanya salah satu cara bagi manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan. Strategi yang dapat diterapkan selain pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan struktur organisasi, manajemen sumber daya dan budaya.
·  Proses Pengendalian Manajemen. Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan-bawahan. Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi.
· Metodologi Pengendalian Manajemen. Penerapan proses pengendalian manajemen yang telah diuraikan diatas memerlukan tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi prestasi. Menurut David Outley proses pengendalian manajemen dirancang untuk menjamin bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota organisasi yang secara bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan.

·   Perumusan Strategi. Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan organisasi dan langkah-langkah yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi yang diambil oleh perusahaan tidak tertutup kemungkinan untuk diuji kembali atau dilakukan perubahan dimana perlu. Kebutuhan untuk mengubah strategi biasanya disebabkan oleh ancaman atau untuk memperoleh keuntungan yang lebih baik.

Sumber:
Handoko, T. Hani. 1995. Manajemen (Edisi ke-2). Yogyakarta: BPFE.
Mockler, Robert J. 1972. The Management Control Process. New Jersey: Prentice -Hall.
Mukhyi, M. Abdul dan Imam H. Saputro. 1995. Pengantar Manajemen Umum. Edisi ke-2. Jakarta: Gunadarma.