SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN  

Posted by: Unknown

1.      Maksud Pembuatan Keputusan
Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal ini berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang  apa yang harus dilakukan dan mengenai unsur-unsur perencanaan.

2.      Tujuan Sistem Penunjang Keputusan
a. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.
b. Memberikan dukungan pembuatan keputusan kepada manajer pada semua tingkat dengan membantu integrasi antar tingkat.
c. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan dan bukan peningkatan efisiennya.
d.    Adaptability
e.    Flexibility
f.     User friendly
g.    Support Intelligence, design, choice
h.    Effectiveness

3.      Peran Sistem Penunjang Keputusan
Dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan khusus manajer.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN  

Posted by: Unknown

1.      Konsep Sistem Informasi Organisasional
Pada dasarnya konsep sistem organisasional ini memiliki hubungan antara sistem dan organisasi. Bagaimana sistem tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi. Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut sistem Analysis and Design.

2.      Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Pemecahan Masalah
Keputusan adalah tindakan tertentu yang dipilih. Biasanya pemecahan masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
a.       Peranan Interpersonal
·  Figur Pimpinan: Manajer melakukan tugas-tugas seremonial, seperti memberikan tur ke fasilitas bagi tamu yang berkunjung.
·  Pimpinan: Manajer memelihara unitnya dengan memperkerjakan dan melatih staf serta memberikan motivasi dan semangat.
· Hubungan: Manajer melakukan kontak dengan orang-orang diluar unit manajer itu sendiri (sesama manajer dan pihak lain di dalam lingkugan unit) dengn tujuan menjalankan urusan-urusan bisnis. 
b.      Peranan Informasional
·     Monitor: Manajer terus mencari informasi yang berisa kinerja unitnya.
·    Desimenator: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak lain di dalam unitnya.
·      Juru Bicara: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak diluar unit (atasan dan orang-orang di dalam lingkungan).
c.       Peranan Keputusan
·     Wirausaha: Manajer melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti mengubah struktur organisasi.
·    Penanganan Gangguan: Manajer memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak  di antisipasi sebelumnya, seperti devaluasi mata uang diNegara-negara asing di mana perusahaan memiliki operasi.
·   Pengalokasi Sumber Daya: Manajer mengendaikan kas unitnya, menentukan berbagai sub unit mana akan menerima sumber daya apa.
·   Negosiator: Manajer menyelesaikan perselisihan yang terjadi di dalam unit dan antara unit dengan lingkungannya.

DATABASE  

Posted by: Unknown


1.      Era Permulaan Database
Hambatan dapat dihilangkan dengan cara menyusun data secara fisik dalam penyimpanan sekunder. Spesialis informasi mencari cara untuk mengatasi masalah organisasi fisik ini, dan usahanya membuahkan hasil yang dikenal dengan organisasi logis. Organisasi logis memadukan data dari berbagai lokasi fisik yang berlainan. Ia adalah cara pemakai melihat data. Organisasi fisik sebaliknya, cara komputer melihat data sebagai file yang terpisah. Beberapa teknik telah dikembangkan untuk mencapai perpaduan data logis dalam file tunggal, dan juga perpaduan logis antara beberapa file.

2.      Konsep Database
Gordon C. E (dalam, Santoso & Susanto, 2000) menjelaskan bahwa database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi/shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi. Sedangkan  menurut C.J. Date (dalam, Santoso & Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.
Fabbri (dalam, Santoso & Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data. Sedangkan menurut Attre (dalam, Santoso & Susanto, 2000) menjelaskan bahwa database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi/enterprise dengan macam-macam pemakaiannya. Jadi, Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu dalam komputer sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan oleh para pengguna.  
Konsep dasar dari database adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan objek yang diwakili suatu database, dan hubungan di antara objek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database, ini dikenal sebagai database model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Bila terdapat file yang tidak dapat dipadukan atau dihubungkan dengan file yang lainnya, berarti file tersebut bukanlah kelompok dari satu database, melainkan membentuk satu database sendiri.Database juga merupakan landasan bagi pembuatan dan pengembangan program aplikasi. Oleh sebab itu, database harus dibuat sedemikian rupa sehingga pembuatan program lebih mudah dan cepat.
Database merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai. Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database sistem. Sistem database adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Databse terdiri dari data yang akan digunakan atau diperuntukkan terhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan data tersebut sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.      Struktur Database
Telah diketahui bahwa secara fisik data dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track didalam media penyimpan eksternal. Dalam prakteknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu struktur logis yang menjelaskan bahwa:
a.       Kumpulan tabel menyusun basis data,
b.      Tabel tersusun atas sejumlah record,
c.       Sebuah record mengandung sejumlah field, dan
d.      Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.
Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:
·    Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.
·   Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh, nama, alamat, tanggal lahir, dan jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel dan baris.
·    Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.
·     Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, data pengambilan mata kuliah pada suatu semester, dan nilai yang diperoleh mahasiswa.

4.      Kelebihan dan Kelemahan Database
a.       Kelebihan:
·         Kerangkapan dan inkonsistensi data dapat dikontrol sehingga tidak terdapat data rangkap
·         Terpeliharanya keselarasan data
·         Data dapat dipakai secara bersama-sama
·         Memudahkan penerapan standarisasi
·         Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan
·         Terpeliharanya integritas data
b.      Kekurangan:
·         Mahal dalam implementasinya 
·         Rumit/komplek 
·         Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait
5.      Peran Database dalam Psikologi
Dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1000 pegawai yang ada.
Dalam database terdapat istilah “attribute” sebutan untuk mewakili sebuah entity (Suatu kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam sebuah organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalnya, seorang mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat, hobby dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field atau data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup Psikologi, karena salah satu bidang profesi Psikologi adalah School Psychologist, misalkan pada suatu organisasi pendidikan terdapat siswa yang sedang mengalami masalah sering terlambat datang kesekolah, maka tugas seorang psikolog adalah mengetahui data awal siswa tersebut yang dimiliki sekolah, setelah itu baru dapat memikirkan langkah atau treatment apa yang baik digunakan dan masih banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan penggunaan database lainnya, dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya.
6.      Contoh Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari internet masih dalam format html, kemudian  akan diolah dengan menggunakan Ms. Word, maka data-data dalam format html tersebut kita ubah menjadi format doc dengan melakukan copy paste ke dalam sebuah dokumen Ms. Word, setelah itu dapat dilakukan pengeditan, penambahan, penggabungan dan lain-lainnya. Data yang telah diolah tersebut, akan menjadi sebuah informasi baru, dan dapat di presentasikan dalam bentuk apapun. Sebagai contoh dalam format PDF, atau dengan menggunakan Ms. Powerpoint bahkan secara lisan, karena sebuah informasi aktif, jauh lebih berharga dari informasi pasif.

Sumber:
Santoso, S & Susanto, B. (2000). Aplikasi Access dalam Pengolaan Data Personalia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.