Setelah membahas
mengenai sistem informasi psikologi, sekarang saya akan membahas mengenai
arsitektur komputer dan kognisi manusia. Ada pengertian, hubungannya antara arsitektur
komputer dan kognisi manusia, serta kelebihan dan kekurangannya.
1.
Arsitektur
Komputer
Kita
bedah dulu satu persatu kata dari arsitektur komputer. Yang pertama itu ada
arsitektur. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kata arsitektur berarti seni
dan ilmu membangun bangunan. Eko Budharjo mendefinisikan, arsitektur sebagai
seni ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan bangunan dan penciptaan ruang
untuk kegunaan manusia. Sedangkan menurut Ariyanto (2011) arsitektur ialah
menyusun fitur-fitur yang ada agar dapat dimanfaatkan oleh programmer. Berdasarkan
beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa arsitektur adalah seni, ilmu
dan teknologi yang berguna untuk manusia yang berkaitan dengan penyusunan fitur-fitur
suatu objek.
Setelah
mendapat definisi dari arsitektur, sekarang kita bahas apa itu komputer. Komputer
merupakan alat yang dipakai untuk mengolah suatu data menurut prosedur yang
telah dirumuskan. Kata komputer berasal dari bahasa Yunani yaitu computare yang berarti menghitung. Maka dapat
diartikan juga komputer sebagai alat elektronika yang memiliki kemampuan untuk
melakukan pengolahan data informasi yang berupa teks, gambar maupun suara untuk
menghasilkan output yang dikehendaki.
Setelah
mendapatkan pengertian dari arsitektur dan komputer dapat disimpulkan bahwa
arsitektur komputer adalah seni, ilmu dan teknologi yang memiliki kemampuan
untuk penyusunan fitur-fitur suatu objek dan melakukan pengolahan data
informasi berupa teks, gambar maupun suara sesuai dengan output yang dikehendaki oleh manusia.
2.
Kognisi
Manusia
Menurut Drever (Kuper & Kuper,
2000) kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yakni
persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penialain, dan penalaran. Menurut Chaplin
(2002) kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk
di dalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka,
membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai.
Dari berbagai pengertian yang telah
disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa kognisi adalah istilah umum yang menjelaskan
semua aktivitas mental yang berhubungan dengan persepsi, pikiran, ingatan, dan
pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan,
memecahkan masalah, dan merencanakan masa depan, atau semua proses psikologis
yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari, memperhatikan, mengamati,
membayangkan, memperkirakan, menilai, dan memikirkan lingkungannya.
Human Information Processing
Info
=> panca indera => diolah => disimpan => dipanggil
Cara berfikir manusia juga seperti
proses kerja komputer, yang terdiri dari :
Tahap 1 : memasukkan informasi (input).
Tahap 2 : pemprosesan informasi (storage)
Tahap 3 : pengeluaran informasi yang
telah diolah (output) => berupa
ide/perilaku
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi
struktur kognitif, antara lain yaitu (dalam Solso, 2008):
1) Berdasarkan kedewasaan dan
perkembangan individu
2) Sifat belajar yang lebih bermakna
dari pengalaman yang terintegrasi
3) Ketepatan dalam mentransformasi
informasi stimulus dan pengalaman melalui fungsi kognisinya.
Enam Tingkatan Kemampuan Kognisi
Manusia menurut Bloom (dalam Solso, 2008):
1) Tingkat
pengetahuan (knowledge level), berisi kemampuan untuk mengenali dan
mengingat peristilahan, definisi, fakta-fakta, gagasan, pola, urutan, dll.
2) Tingkat
pemahaman (comprehension level), dikenali dari kemampuan untuk membaca
dan memahami gambaran, laporan, tabel, diagram, arahan, peraturan, dsb.
3) Tingkat
aplikasi (application level), di tingkat ini seseorang memiliki
kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dll di
dalam kondisi kerja.
4) Tingkat
analisis (analythical level), seseorang akan mampu menganalisa informasi
yang yang masuk dan menbagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian
yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan mampu mengenali
serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari skenario yang rumit.
5) Tingkat
sintesa (synthesis level), mampu menjelaskan struktur atau pola dari
sebuah skenario yang sebelumnya tidak terlihat dan mampu mengenali data atau
informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.
6) Tingkat
evaluasi (evaluation level), kemampuan untuk memberi penilaian terhadap
solusi, gagasan, metodologi, dsb dengan menggunakan kriteria yang cocok atau
standar yang ada untuk memastikan nilai evektivitas atau manfaatnya.
Aspek kognitif
1)
Kematangan:
semakin bertambahnya usia, maka semakin bijaksana seseorang.
2)
Pengalaman:
hasil interaksi dengan orang lain.
3)
Transmisi
sosial: hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan.
4)
Equilibrasi:
perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.
Ada 2 sistem yang mengatur
kognitif :
1)
Skema:
antar sistem yang terpadu dan tergabung
2)
Adaptasi,
terdiri dari:
·
Asimilasi
: terjadi pada objek yang meliputi biologis dan kognitif
·
Akomodasi:
terjadi pada subjek
3.
Hubungan
antara Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia
Hubungan
arsitektur komputer dengan struktur kognisi manusia yaitu adanya kesamaan
proses mulai dari input hingga output pada sistem kognisis manusia dengan
komputer. Dalam struktur kognisi terdapat hubungan antara proses mental yang
terjadi dalam memecahkan masalah atau berfikir kreatif yang dilakukan
berdasarkan landasan dari pengetahuan sebelumnya serta pengalaman yang
ditafsirkan oleh sistem syaraf. Dan arsitektur komputer adalah ilmu, seni, dan
cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras dalam konsep perencanaan
dan struktur pengoperasian dasar dari sebuah sistem komputer untuk dapat
menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja serta
target, dimana hal tersebut dilakukan oleh seorang programer.
Source:
Kamus Besar Bahasa Indonesia-online. Diakses pada
tanggal 4 Oktober 2014. http://kbbi.web.id/arsitektur
Solso, M. (2008). Psikologi kognitif.
Jakarta : Erlangga