Konotasi dan Denotasi
PostedDENOTASI DAN KONOTASI
Suatu kata sering kali tidak hanya mendukung satu konsep atau obyek saja, melainkan juga menimbulkan asosiasi dengan sesuatu.
Contoh :
Ayahnya pekerja kantor itu
Ayahnya pegawai kantor itu
Denotasi : konsep dasar yang didukung oleh suatu kata
Konotasi : nilai, rasa atau gambaran tambahan yang ada disamping denotasi tersebut
nilai kata yang diberikan oleh masyarakat bermacam-macam : tinggi, baik sopan, lucu, biasa, rendah, kotor, porno, sakral.
Nilai rasa bisa bersifat positive dan juga negative
KATA ABSTRAK DAN KONGRET
Kata-kata abstrak ialah kata-kata yang mempunyai hubungan berupa konsep, sedangkan kata kongret mempunyai hubungan berupa obyek yang dapat dilihat, didengar, diraba atau dirasakan.
Kata-kata abstrak lebih sulit dipahami daripada yang kongret.
Contoh :
1. Kata abstrak
penyesalan, demokrasi, ketahanan nasional, kecerdasan
2. Kata kongret
bunga, ayam, kucing, kursi, meja
contoh dalam kalimat :
keadaan kesehatan anak-anak didesa sangat buruk. Banyak yang menderita malaria, radang paru-paru, cacingan dan kudisan
KATA UMUM DAN KHUSUS
Kata umum dibedakan dari kata khusus berdasarkan ruang lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata, makin umum sifatnya, dan sebaliknya.
Keumuman / kekhususan kata dapat pula ditinjau dari kemungkinan hubungannya dengan kata-kata lain. Ada kata-kata yang mempunyai hubungan luas, adapula kata-kata yang mempunyai hubungan sempit / terbatas bahkan khusus (unik)
lebih dikenal oleh masyarakat luas daripada kata-kata :
- Mikro, transfer, minor, batuan, momentum, factor, volume
Kelompok kata yang pertama termasuk kata-kata popular. Kata-kata ini dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-hari dikalangan semua lapisan masyarakat.
Kelompok kata yang klain hanya dikenal dan dipergunakan secara terbatas, dalam kesempatan-kesempatan tertentu. Misalnya dipakai dalam makalah atau perbincangan ilmiah. Banyak diantara kata-kata jenis ini merupakan kata serapan atau kata asing (latin, yunani, inggris)
Pembentukan kata-kata kajian dalam bahasa Indonesia dilakukan secara sadar oleh suatu badan/komisi
Kata popular adalah kata yang biasa digunakan oleh semua kalangan.
Popular kajian
1. besar - makro
2 . sejajar - paralel
3. isi - volume
4. bagian - suku cadang, unsure
5. air - H₂O
6. hijau daun - khlorofil
7. batasan - definisi
8. arang - karbon
9. sempurna - tuntas
10. berbahaya - rawan, kritis
11. Wajar - natural
12. Tetap - konsisten
13. Bermakna - signifikan
14. Tahap - stadium
JARGON, KATA PERCAKAPAN DAN SLANG
Dalam tulisan formal, hindarilah kata-kata yang termasuk jargon.
Istilah “jargon” mempunyai beberapa pengertian, diantaranya kata-kata teknis yang diperlukan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi atau kelompok tertentu. Kata ini dapat dikatakan kata sandi / kode rahasia untuk kalangan tertentu. Misalnya dipakai dikalangan dokter militer, perkumpulan rahasia.
KAIDAH MAKNA
Kata merupakan salah satu unsur dasar bahasa yang sangat penting. Dengan kata-kata kita berfikir, menyatakan perasaan, serta gagasan dengan kata-kata orang menjalin persahabatan, tetapi dengan kata-kata dapat pula terjadi pertengkaran bahkan peperangan.
Dalam memilih kata-kata, ada dua persyaratan yang harus dipenuhin yaitu:
a. Ketepatan:
Kata-kata yang anda pilih dapat mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin anda ungkapankan itu harus dapat dipahami oleh pembaca dengan tepat
b. Kesesuaian :
Menurut kecocokan antara kata-kata yang dipakai dengan kesempatan dan keadaan pembaca.
I II
1. besar - kolosal, akbar
2. kecil - mickro, minor
3. pemimpin - direktur, dirijen
4. runcing - mancung
5. bergelombang - keriting
6. kumpulan - himpunan
7. memasak - mananak
8. campuran - ramuan
9. potong - tebang
10. peraturan - hukum
Yang termasuk dalam kelompok kata khusus ialah nama diri, nama-nama geografi, kata-kata indera.
KATA POPULER DAN KATA KAJIAN
Kata-kata seperti:
- Besar, pindah, kecil, batu, waktu, isi, bagian, harga, dll
Untuk memenuhi persyaratan ketepatan dan kesesuaian didalam pemilihan kata, perlu diperhatikan :
a. Kaidah makna
b. Kaidah kalimat
c. Kaidah sosial
d. Kaidah karang-mengarang
agar dapat memilih kata dengan tepat, pertimbangan dengan cermat apa gagasan yang ingin anda kemukakan, kepada siapa, dalam situasi bagaimana, dimana, dengan tujuan apa, dan dalam rangka apa.
Kata merupakan lambang obyek, pengertian atau konsep.
Kata adalah apa yang kita ucapkan atau kita dengar. Kalau kita mendengar/membacasuatu kata dalam benak kita timbul gambaran.
Contoh : kata durian
Gambaran yang timbul dari kata itu adalahbuah yang berduri-duri dan memiliki isi yang enak dimakan.
Contoh:
- Sikon (situasi dan kondisi)
- Dok (dokter)
- Prik (suntik)
- Kep (kapten)
pada waktu-waktu tertentu banyak terdengar slang yaitu kata-kata non baku yang dibentuk secara khas sebagai cetusan keinginan akan sesuatu yang baru. Kata-kata ini bersifat sementara, kalau sudah terasa usang, akan hilang atau menjadi kata-kata biasa.
PERUBAHAN MAKNA
Dalam memilih kata-kata, kita harus cermat karena makna kata kerap kali berubah atau bergeser. Perubahan itu dapat meluas atau menyempit, kadang-kadang berubah sama sekali.
Contoh ;
1. Kata “ibu” dahulu orang/wanita yang melahirkan. Sekarang menjadi kata umum untuk wanita yang sudah dewasa.
2. Kata “sarjana” dulu diartikan kaum cendekiawan sekarang orang yang telah lulus pendidikan tinggi.
Contoh lain :
Meluas : bapak, kakak
Menyempit : pendeta
KAIDAH KALIMAT
Kata-kata mempunyai konteks. Artinya, makna kata-kata dibatasi oleh kelompoknya didalam suatu kalimat. Sehingga kita dapat menerka, makna suatu kata yang baru kita temui, yang dipergunakan didalam kalimat.
Didalam menulis, kita harus berhati-hati memilih kata-kata yang bersinonim, sebab ada kalanya kata-kata itumempunyai perbedaan arti yang besar jika dipergunakan dalam konteks tertentu. Hal ini berhubungan dengan kelaziman yang berlaku didalam pemakaian suatu bahasa.
Kita juga harus memperhatikan keadaan masyarakat sasaran tulisan kita. Misalnya dari golongan/lapisan mana, pendidikannya apa, umurnya dan sebagainya.
Untuk memenuhi persyaratan kesesuaian menulis kita harus memperhatikan hal-halberikut :
1. Nilai-nilai social
2. Kata-kata baku dan non baku
Ragam bahasa baku (standar) ialah ragam bahasa yang dipergunakan kelas terpelajar didalam masyarakat. Kelas ini meliputi pejabat-pejabat pemerintah, guru, dokter, penulis dan sebagainya.
Ragam bahasa baku dapat dikenali dari kata-kata maupun struktur kalimat yang digunakan. Kata-kata baku dan non baku dapat dikenal dari “pilihan” dan ejaannya.
Contoh kata baku dan non baku
Baku nonbaku
1. Kaidah kaedah
2. Ke mana kemana
3. Tidak enggak
4. Berkata ngomong
5. Berbuat bikin
6. Mengapa kenapa, ngapain
7. Beri kasi
8. Boleh bole
9. Memikirkan mikirin
Contoh :
1. Mereka berangkat dengan kereta cepat
2. Apa yang dimaksud dengan laju pertambahan penduduk?
3. Mereka telah mendirikan pabrik yang besar didaerah itu.
4. Hari raya lebaran, tahun ini jatuh pada hari rabu
KAIDAH SOSIAL
Kaidah sosial berhubungan erat dengan persyaratan kesesuaian pilihan kata.
Kata-kata yang dipergunakan harus sesuai dengan kesempatan atau situasi yang akan dimasuki dengan tulisan itu.
Apakah tulisan itu untuk suatu kesempatan formal, seperti ceramah ilmiah, atau untuk mengabarkan keadaan sipenulis kepada orang lain misalnya menulis surat untuk orang tua kita dsb.
This entry was posted
on 06.41
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
.
kawan, karena kita sudah mulai memasuki mata kuliah softskill akan lebih baik jika blog ini disisipkan link Universitas Gunadarma yaitu www.gunadarma.ac.id yang merupakan identitas kita sebagai mahasiswa di Universitas Gunadarma juga sebagai salah satu kriteria penilaian mata kuliah soft skill.. terima kasih :)