PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN  

Posted by: Unknown

1.      Definisi Pengorganisasian

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstrem (Handoko, 1986). Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja yang merupakan dasar pengorganisasian. Pengorganisasian (organizing) menurut Te yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.(George R. Terry, 1986).
James D. Mooney mengatakan, organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (dalam Mukhyi dan Imam Hadi, 1995). Sedangkan menurut Barnard (1964) organisasi yaitu suatu system aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai suatu tujuan (Mukhyi dan Imam Hadi, 1995). Jadi organisasi dapat didefinisikan (Manullang, 1983) yaitu:
1)  Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
2)  Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian adalah proses penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

2.      Definisi Struktur Organisasi
Struktur organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah (Mukhyi dan Imam Hadi, 1995). Struktur ini terdiri atas unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi (Manullang, 1983):
1)    Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2) Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk struktur organisasi.
3)  Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4)    Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.

Unsur-unsur struktur organisasi:
1)         Spesialisasi kegiatan.
2)         Koordinasi kegiatan.
3)         Standarisasi kegiatan.
4)         Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan.
5)         Ukuran satuan kerja.

3.      Pengorganisasian sebagai Fungsi Manajemen

       Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen yang meliputi:

       1.  Struktur Formal
Organisasi formal ialah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Atau organisasi yang memiliki struktur (bagan yang menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi). Atau organisasi yang dengan sengaja direncanakan dan strukturnya secara jelas disusun. Organisasi formal harus memiliki tujuan atau sasaran. Tujuan ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi struktur organisasi yang akan dibuat. Struktur organisasi (desain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, atau pun orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialis kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
Ada 3 unsur pokok organisasi formal, yaitu :
1.         Sistem kegiatan terkoordinasi
2.         Kelompok orang
3.         Kerjasama mencapai tujuan


2.  Struktur Informal
Organisasi Informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
·    Organisasi Primer, organisasi semacam ini menuntut keterlibatan secara lengkap, pribadi dan emosional anggotanya. Mereka berlandaskan ekspektasi rimbal balik dan bukan pada kewajiban yang dirumuskan dengan eksak. Contoh dari organisasi semacam ini adalah keluarga-keluarga tertentu.
·  Organisasi Sekunder, organisasi sekunder memuat hubungan yang bersifat intelektual, rasional, dan kontraktual. Organisasi seperti ini tidak bertujuan memberikan kepuasan batiniyah, tapi mereka memiliki anggota karena dapat menyediakan alat-alat berupa gaji ataupun imbalan kepada anggotanya. Sebagai contoh organisasi ini adalah kontrak kerjasama antara majikan dengan calon karyawannya dimana harus saling setuju mengenai seberapa besar pembayaran gajinya.

Organisasi Informal memiliki ciri-ciri :
1.      Lepas
2.      Fleksibel
3.      Tidak terumuskan
4.      Spontan

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar, maupun tidak sadar. Kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan-hubungan antara para anggota, bahkan tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh Organisasi Informal :
1.      Arisan ibu-ibu
2.      Orang-orang di kendaraan umum
3.      Sekumpulan penonton yang menyaksikan sepak bola.


Sumber:
Barnard, Chester I. 1964. The function of the Executive. Cambridge: Harvard University.
Handoko, T. Hani. 1986. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Manullang, M. 1983. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Mukhyi, M. Abdul dan Imam H. Saputro. 1995. Pengantar Manajemen Umum. Edisi ke-2. Jakarta: Gunadarma.
Terry, George R. 1982. Principles of Managements. Edisi ke -8. Ontario: Richard D. Irwin.

This entry was posted on 05.51 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the .

0 komentar

Posting Komentar