C.
Teori Perkembangan menurut Gordon
Allport
Kepribadian menurut Allport adalah
sebuah organisasi dinamis di dalam sistem psikis dan fisik individu yang
menentukan karakteristik perilaku dan pikirannya. Sedangkan menurut Pervin dan
John kepribadian mewakili karakteristik individu yang terdiri dari pola-pola
pikiran, perasaan dan perilaku yang konsisten.
Dalam teori-teori kepribadian,
kepribadian terdiri dari antara lain trait dan tipe (type). Trait
sendiri dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang menggambarkan unit/dimensi
dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respon individu dalam
situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan bermacam-macam
trait. Dibandingkan dengan konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan
generality yang lebih besar daripada trait.
Trait merupakan disposisi untuk
berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku
seseorang pada berbagai situasi. Teori trait merupakan teori kepribadian yang
didasari oleh beberapa asumsi, yaitu:
1. Trait merupakan pola konsisten dari
pikiran, perasaan, atau tindakan yang membedakan seseorang dari yang lain,
sehingga:
·
Trait
relatif stabil dari waktu ke waktu
·
Trait
konsisten dari situasi ke situasi
2. Trait merupakan kecenderungan dasar
yang menetap selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku dapat berubah
karena:
·
ada
proses adaptif
·
adanya
perbedaan kekuatan, dan
·
kombinasi
dari trait yang ada
Tingkat trait kepribadian dasar berubah dari masa remaja
akhir hingga masa dewasa. McCrae dan Costa yakin bahwa selama periode dari usia
18 sampai 30 tahun, orang sedang berada dalam proses mengadopsi konfigurasi
trait yang stabil, konfigurasi yang tetap stabil setelah usia 30 tahun (Feist,
2006).
Teori trait dimunculkan pertama kalinya oleh Gordon W.
Allport. Selain Allport, terdapat dua orang ahli lain yang mengembangkan teori
ini. Mereka adalah Raymond B. Cattell dan Hans J. Eysenck.
Allport mengenalkan istilah central trait, yaitu kumpulan kata-kata yang biasanya digunakan
oleh orang untuk mendeskripsikan individu. Central
trait dipercaya sebagai jendela menuju kepribadian seseorang. Menurut
Allport, unit dasar dari kepribadian adalah trait yang keberadaannya bersumber
pada sistem saraf. Allport percaya bahwa trait menyatukan dan mengintegrasikan
perilaku seseorang dengan mengakibatkan seseorang melakukan pendekatan yang
serupa (baik tujuan ataupun rencananya) terhadap situasi-situasi yang berbeda.
Walaupun demikian, dua orang yang memiliki trait yang sama tidak selalu
menampilkan tindakan yang sama. Mereka dapat mengekspresikan trait mereka
dengan cara yang berbeda. Perbedaan inilah yang membuat masing-masing individu
menjadi pribadi yang unik. Oleh sebab itu Allport percaya bahwa individu hanya
dapat dipahami secara parsial jika menggunakan tes-tes yang menggunakan norma
kelompok.
Sama seperti Allport, Cattell juga percaya bahwa kata-kata
yang digunakan seseorang untuk menggambarkan dirinya dan orang lain adalah
petunjuk penting kepada struktur kepribadian. Perbedaan mendasar antara Allport
dan Cattell adalah bahwa Cattell percaya kepribadian dapat digeneralisir. Yang
harus dilakukan adalah dengan mencari trait dasar atau utama dari ribuan trait
yang ada.
Menurut Allport, faktor genetik dan lingkungan sama-sama
berpengaruh dalam menentukan perilaku manusia. Bukan hanya faktor keturunan
sendiri atau faktor lingkungan sendiri yang menentukan bagaimana kepribadian
terbentuk, melainkan melalui pengaruh resiprokal faktor keturunan dan
lingkungan yang memunculkan karakteristik kepribadian.
Sehubungan dengan adanya peran genetik dalam pembentukan
kepribadian, terdapat 4 pemahaman penting yang perlu diperhatikan:
1. Meskipun faktor genetik mempunyai
peran penting terhadap perkembangan kepribadian, faktor non-genetik tetap
mempunyai peranan bagi variasi kepribadian.
2. Meskipun faktor genetik merupakan
hal yang penting dalam mempengaruhi lingkungan, faktor non-genetik adalah
faktor yang paling bertanggungjawab akan perbedaan lingkungan pada orang-orang.
3. Pengalaman-pengalaman dalam keluarga
adalah hal yang penting meskipun lingkungan keluarga berbeda bagi setiap anak
sehubungan dengan jenis kelamin anak, urutan kelahiran, atau kejadian unik
dalam kehidupan keluarga pada tiap anak.
4. Meski terdapat kontribusi genetik
yang kuat terhadap trait kepribadian, tidak berarti bahwa trait itu tetap atau
tidak dapat dipengaruhi oleh lingkungan.
Sumber: Feist, J. & Feist, G. J. (2006). Theories of personality. (Ed. Ke-6). New York: McGraw-Hill Inc.
This entry was posted
on 21.00
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
.